Rabu, 04 April 2012

KRITERIA USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH (UMKM)



Dalam perekonomian Indonesia Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah (UMKM) merupakan kelompok usaha yang memiliki jumlah paling besar. Selain itu Kelompok ini terbukti tahan terhadap berbagai macam goncangan krisi ekonomi. Maka sudah menjadi keharusan penguatan kelompok usaha mikro, kecil dan menengah yang melibatkan banyak kelompok.Kriteria usaha yang termasuk dalam Usaha Mikro Kecil dan Menengah telah diatur dalam payung hukum berdasarkan undang-undang.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) ada beberapa kriteria yang dipergunakan untuk mendefinisikan Pengertian dan kriteria Usaha Mikro, Kecil dan Menengah. Pengertian-pengertian UMKM tersebut adalah :


1. Usaha Mikro

Kriteria kelompok Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.

2. Usaha Kecil

Kriteria Usaha Kecil Adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan

usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi

bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria Usaha

Kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini.

3. Usaha Menengah

Kriteria Usaha Menengah Adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perseorangan atau

badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi

bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau

hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.Kriteria Usaha Mikro Kecil dan Menengah

Kriteria Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah(UMKM) menurut UU ini digolongkan berdasarkan jumlah aset dan Omset yang dimiliki oleh sebuah usaha.NoUsahaKriteria

AssetOmzet

1Usaha MikroMaks. 50 JutaMaks. 300 Juta

2Usaha Kecil> 50 Juta – 500 Juta> 300 Juta – 2,5 Miliar

3Usaha Menengah> 500 Juta – 10 Miliar> 2,5 Miliar – 50 Miliar

Kriteria Usaha Kecil Dan Menengah Berdasar Perkembangan

Selain berdasar Undang-undang tersebut,dari sudut pandang perkembangannya Usaha Kecil Dan Menengah dapat dikelompokkan dalam beberapa kriteria Usaha Kecil Dan Menengah yaitu:

- Livelihood Activities, merupakan Usaha Kecil Menengah yang digunakan sebagai kesempatan kerja untuk mencari nafkah, yang lebih umum dikenal sebagai sektor informal. Contohnya adalah pedagang kaki lima.

- Micro Enterprise, merupakan Usaha Kecil Menengah yang memiliki sifat pengrajin tetapi belum memiliki sifat kewirausahaan.

- Small Dynamic Enterprise, merupakan Usaha Kecil Menengah yang telah memiliki jiwa kewirausahaan dan mampu menerima pekerjaan subkontrak dan ekspor

- Fast Moving Enterprise, merupakam Usaha Kecil Menengah yang telah memiliki jiwa kewirausahaan dan akan melakukan transformasi menjadi Usaha Besar (UB).Kriteria Usaha Kecil Dan Menengah Berdasarkan Lembaga dan Negara Asing

Lembaga dan negara-negara asing mendefinisikan Kriteria Usaha Kecil dan Menengah bersarkan pada beberapa hal yaitu, jumlah tenaga kerja, pendapatan dan jumlah aset. Kriteria Usaha Kecil Dan Menengah tersebut sebagai berikut:

I. Kriteria Usaha Kecil Dan Menengah Menurut World Bank.

Menurut World Bank Usaha Kecil Dan Menengah dikelompokkan menjadi tiga kelompok:

1. Medium Enterprise, dengan kriteria :

1. Jumlah karyawan maksimal 300 orang

2. Pendapatan setahun hingga sejumlah $ 15 juta

3. Jumlah aset hingga sejumlah $ 15 juta

2. Small Enterprise, dengan kriteria :

1. Jumlah karyawan kurang dari 30 orang

2. Pendapatan setahun tidak melebihi $ 3 juta

3. Jumlah aset tidak melebihi $ 3 juta

3. Micro Enterprise, dengan kriteria :

1. Jumlah karyawan kurang dari 10 orang

2. Pendapatan setahun tidak melebihi $ 100 ribu

3. Jumlah aset tidak melebihi $ 100 ribu

II. Kriteria Usaha Kecil Dan Menengah Negara Singapura

Singapuram mendefinisikan Usaha Kecil dan Menengah sebagai usaha yang memiliki minimal 30% pemegang saham lokal serta aset produktif tetap (fixed productive asset) di bawah SG $ 15 juta.

III. Kriteria Usaha Kecil Dan Menengah Negara Malaysia

Malaysia, menetapkan definisi UKM sebagai usaha yang memiliki jumlah karyawan yang bekerja penuh (full time worker) kurang dari 75 orang atau yang modal pemegang sahamnya kurang dari M $ 2,5 juta. Definisi ini dibagi menjadi dua, yaitu :

1. Small Industry (SI), dengan kriteria jumlah karyawan 5 – 50 orang atau jumlah modal saham sampai sejumlah M $ 500 ribu

2.Medium Industry (MI), dengan kriteria jumlah karyawan 50 – 75 orang atau jumlah modal saham sampai sejumlah M $ 500 ribu – M $ 2,5 juta.

IV. Kriteria Usaha Kecil Dan Menengah Negara Jepang


Jepang, membagi Usaha Kecil dan Menengah sebagai berikut :

1. Mining and manufacturing, dengan kriteria jumah karyawan maksimal 300 orang atau jumlah modal saham sampai sejumlah US$2,5 juta.

2. Wholesale, dengan kriteria jumlah karyawan maksimal 100 orang atau jumlah modal saham sampai US$ 840 ribu

3. Retail, dengan kriteria jumlah karyawan maksimal 54 orang atau jumlah modal saham sampai US$ 820 ribu

4. Service, dengan kriteria jumlah karyawan maksimal 100 orang atau jumlah modal saham sampai US$ 420 ribu

V. Kriteria Usaha Kecil Dan Menengah Negara Korea Selatan


Korea Selatan, mendefinisikan UKM sebagai usaha yang jumlahnya di bawah 300 orang dan jumlah assetnya kurang dari US$ 60 juta.

VI. European Commision, membagi UKM ke dalam 3 jenis, yaitu :

1. Medium-sized Enterprise, dengan kriteria :

1. Jumlah karyawan kurang dari 250 orang

2. Pendapatan setahun tidak melebihi $ 50 juta

3. Jumlah aset tidak melebihi $ 50 juta

2. Small-sized Enterprise, dengan kriteria :

1. Jumlah karyawan kurang dari 50 orang

2. Pendapatan setahun tidak melebihi $ 10 juta

3. Jumlah aset tidak melebihi $ 13 juta

3 Micro-sized Enterprise, dengan kriteria :

1. Jumlah karyawan kurang dari 10 orang

2. Pendapatan setahun tidak melebihi $ 2 juta

3. Jumlah aset tidak melebihi $ 2 juta

(Galeriukm).

Sumber :

- Depkop Website

- http://infoukm.wordpress.com/


Published with Blogger-droid v2.0.4

Senin, 12 Maret 2012

efek samping wifi dan handphone

Efek Samping Wi-Fi Menakutkan

Siapa yang tidak mengenal Wi-Fi? Saat ini diperkirakan ada sekitar 800.000 hotspot di Eropa, 530.000 hotspot di Amerika Serikat, dan sekitar satu juta hotspot di Asia.


Di Indonesia sendiri tahun lalu sebuah perusahaan telepon genggam bekerja sama dengan sebuah provider nirkabel untuk menebar 1.000 titik Wi-Fi di 21 kota. Dan kabarnya dalam waktu dekat akan di buka lagi 1.000 titik hotspot gratis di Indonesia.


Jika pada tren sebelumnya ponsel dan akses internet memiliki pro-kontra dampak yang selalu mengundang perdebatan dan kontroversi, lalu bagaimana dengan Wi-Fi?

Riset yang dilakukan BBC menemukan bahwa radiasi dari sinyal Wi-Fi pada ruang kelas sekolah ternyata lebih tinggi tiga kali dibandingkan radiasi utama dari menara frekuensi ponsel. Penemuan ini signifikan, karena kepala tengkorak anak-anak yang masih tipis akan menyerap lebih banyak radiasi daripada orang dewasa.


Belum lama ini Australian Health Research Institute mengindikasikan bahwa volume radiasi elektromagnetik yang dihasilkan ponsel, internet, dan Wi-Fi adalah yang bertanggung-jawab atas 1/3 penderita kanker mata, telinga dan otak, juga penyakit jantung, impotensi, migren dan epilepsi. Efek yang paling kuat adalah pada anak-anak karena jaringan tubuh mereka yang masih lunak.


Mobile Telecommunication and Health Research Programme di Inggris menyarankan agar anak-anak menggunakan transmisi nirkabel lewat desktop, untuk menghindari efek radiasi yang bisa membahayakan. Bagaimana dengan Anda? Serem bukan?


Published with Blogger-droid v2.0.4

Minggu, 11 Maret 2012

Ikan Lele Dan habitatnya

Selama ini sebagain orang beraggapan kolam untuk budidaya ikan yang baik adalah yang airnya jernih, sehingga terlihat jelas gerak – gerik ikannya. Senang juga melihatnya, kelihatan banyak dan berenang bebas memenuhi kolam. itulah sebagian anggapan orang dan sebagian diantaranya benar pada kondisi tertentu.
Namun tahukan anda kalo habitat yang paling bagus untuk ikan lele-terutama untuk pembesaran sebenarnya adalah air keruh bukan air jernih.

Sebenarnya ikan lele adalah ikan yang sangat mudah untuk dipelihara. Air yang dibutuhkan juga tidak terlalu banyak, dan ikan jenis ini memiliki kecenderungan hidup di air diam. Pun juga kolam ikan lele tidak perlu diganti terlalu sering, bahkan satu kali panen dalam kurun waktu 2,5 - 4 bulan tidak perlu diganti airnya.Contoh habitat lele adalah Sawah.  adalah habitat yang bagus untuk ikan lele, selain tekstur tanahnya masih penuh dengan unsur hara, juga kandungan oksigennya yang dihasilkan masih banyak.

Habitat air sawah akan membantu pertumbuhan ikan lele menjadi lebih cepat, selain itu juga dari sisi ketercukupan kandungan protein juga lebih banyak. Air sawah cukup diganti tiap 1 minggu sekali, apabila umur ikan lele kurang dari 2 minggu, maka tidak perlu dilakukan pergantian. Tumbuhan semak disekitar kolam juga membantu meberikan oksigen ke dalam habitat kolam. Mudah kan untuk melakukan budidaya lele, tidak perlu biaya mahal dan perawatan ekstra, hanya dibutuhkan kesabaran. (edited:Ipoeng)

Rabu, 29 Februari 2012

Tips Sukses Membuat Abon

Proses pembuatan abon sebenarnya tidak terlalu susah, hanya butuh ketelatenan pada proses pencabikan bahan menjadi serat yang lebih halus. Bagi yang memiliki mesin pencabik, membuat abon merupakan pekerjaan yang mudah dan menyenangkan. Namun bagi yang tidak memilikinya, jangan berkecil hati, anda tetap bisa membuat abon.

Agar abon buatan anda rasanya enak dan teksturnya bagus, ikuti saja tipsnya berikut ini :

  * Pilihlah bahan yang masih segar dan berkualitas baik, agar hasil abonnya juga berkualitas. Jika membuat abon daging sapi, pilihlah daging yang tidak banyak lemaknya dan jaringan ikat atau biasa dikenal dengan otot sapi. Sedangkan untuk membuat abon dari nangka muda atau keluwih, pilihlah yang muda karena selain daging buahnya banyak, beton / biji nangka mudanya juga sedikit.

  * Untuk mendapatkan abon yang gurih, tambahkan saja santan. Lebih disarankan santannya diperas dari buah kelapa segar.

  * Gunakan rempah dan bumbu yang masih segar, karena selain sebagai penambah rasa, rempah juga berfungsi sebagai pengawet pada proses pembuatan abon. Walau demikian, penggunaan rempah seperlunya saja, jangan berlebihan karena akan mempengaruhi rasa abon yang asli.

  * Gula selain penambah cita rasa abon, juga berfungsi memperbaiki tekstur. Jika hasil abon yang diharapkan cokelat, pilihlah gula merah, sedang jika sebaliknya ingin abon tidak terlalu cokelat, pilihlah gula pasir.

  * Daya simpan abon dipengaruhi juga minyak goreng yang digunakan, karenanya gunakan minyak yang masih baru bukan bekas menggoreng bahan makanan lain. Pastikan pula minyak yang kita gunakan sudah dimurnikan, agar abon tidak cepat tengik.

  * Goreng adonan abon dalam minyak panas dan api sedang agar tidak menyerap banyak minyak dan matangnya sempurna.

  * Pisahkan abon dengan bantuan garpu setelah diangkat dari penggorengan agar tidak ada yang menggumpal.

  * Jika bahan yang dibuat abon teksturnya liat seperti daging, jantung pisang dan keluwih, sebaiknya bahan dimatang dengan teknik rebus. Sedangkan jika bahan bertekstur lunak, matangkan bahan dengan cara dikukus. Gunakan suhu yang tidak terlalu tinggi agar warna dan teksur bahan tetap terjaga.

  * Pada proses perebusan gunakan air secukupnya saja, kalau bisa begitu bahan matang air sudah habis. Jika terdapat sisa air yang banyak, sebaiknya peras dahulu bahan dengan bantuan kain agar tiris.

  * Untuk mendapatkan serat yang lebih halus, setelah bahan direbus, memarkan dahulu dengan ulekan atau alat pemukul daging sebelum dicabik-cabik. Atau bisa juga menggunakan parut untuk mendapatkan serat.

  * Selama proses menggoreng abon sebaiknya diaduk agar matangnya bisa merata.

  * Pastikan minyak benar-benar tiris sebelum abon disimpan atau dikemas di tempat kedap udara agar tidak cepat tengik dan berjamur.


Published with Blogger-droid v2.0.4