Senin, 12 Maret 2012

efek samping wifi dan handphone

Efek Samping Wi-Fi Menakutkan

Siapa yang tidak mengenal Wi-Fi? Saat ini diperkirakan ada sekitar 800.000 hotspot di Eropa, 530.000 hotspot di Amerika Serikat, dan sekitar satu juta hotspot di Asia.


Di Indonesia sendiri tahun lalu sebuah perusahaan telepon genggam bekerja sama dengan sebuah provider nirkabel untuk menebar 1.000 titik Wi-Fi di 21 kota. Dan kabarnya dalam waktu dekat akan di buka lagi 1.000 titik hotspot gratis di Indonesia.


Jika pada tren sebelumnya ponsel dan akses internet memiliki pro-kontra dampak yang selalu mengundang perdebatan dan kontroversi, lalu bagaimana dengan Wi-Fi?

Riset yang dilakukan BBC menemukan bahwa radiasi dari sinyal Wi-Fi pada ruang kelas sekolah ternyata lebih tinggi tiga kali dibandingkan radiasi utama dari menara frekuensi ponsel. Penemuan ini signifikan, karena kepala tengkorak anak-anak yang masih tipis akan menyerap lebih banyak radiasi daripada orang dewasa.


Belum lama ini Australian Health Research Institute mengindikasikan bahwa volume radiasi elektromagnetik yang dihasilkan ponsel, internet, dan Wi-Fi adalah yang bertanggung-jawab atas 1/3 penderita kanker mata, telinga dan otak, juga penyakit jantung, impotensi, migren dan epilepsi. Efek yang paling kuat adalah pada anak-anak karena jaringan tubuh mereka yang masih lunak.


Mobile Telecommunication and Health Research Programme di Inggris menyarankan agar anak-anak menggunakan transmisi nirkabel lewat desktop, untuk menghindari efek radiasi yang bisa membahayakan. Bagaimana dengan Anda? Serem bukan?


Published with Blogger-droid v2.0.4

Minggu, 11 Maret 2012

Ikan Lele Dan habitatnya

Selama ini sebagain orang beraggapan kolam untuk budidaya ikan yang baik adalah yang airnya jernih, sehingga terlihat jelas gerak – gerik ikannya. Senang juga melihatnya, kelihatan banyak dan berenang bebas memenuhi kolam. itulah sebagian anggapan orang dan sebagian diantaranya benar pada kondisi tertentu.
Namun tahukan anda kalo habitat yang paling bagus untuk ikan lele-terutama untuk pembesaran sebenarnya adalah air keruh bukan air jernih.

Sebenarnya ikan lele adalah ikan yang sangat mudah untuk dipelihara. Air yang dibutuhkan juga tidak terlalu banyak, dan ikan jenis ini memiliki kecenderungan hidup di air diam. Pun juga kolam ikan lele tidak perlu diganti terlalu sering, bahkan satu kali panen dalam kurun waktu 2,5 - 4 bulan tidak perlu diganti airnya.Contoh habitat lele adalah Sawah.  adalah habitat yang bagus untuk ikan lele, selain tekstur tanahnya masih penuh dengan unsur hara, juga kandungan oksigennya yang dihasilkan masih banyak.

Habitat air sawah akan membantu pertumbuhan ikan lele menjadi lebih cepat, selain itu juga dari sisi ketercukupan kandungan protein juga lebih banyak. Air sawah cukup diganti tiap 1 minggu sekali, apabila umur ikan lele kurang dari 2 minggu, maka tidak perlu dilakukan pergantian. Tumbuhan semak disekitar kolam juga membantu meberikan oksigen ke dalam habitat kolam. Mudah kan untuk melakukan budidaya lele, tidak perlu biaya mahal dan perawatan ekstra, hanya dibutuhkan kesabaran. (edited:Ipoeng)